Lewoleba,I donesiaSurua.Com - Desa Dulir Kecamatan Atadei dan Desa Wkwon kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata masuk dalam kpemetaan desa terpencil namun demikian semangat mereka tidak tertinggal untuk mewujudkan harapan anak-anak dari kedua Des aitu untuk tetap berprestasi.
Di Ajang Festival literasi kabupaten Lembata, kedua desa tersebut menyertakan taman kanak atau pendidikan usai dini (TK/paud) untuk ikut serta dalam lomba mewarnai.
Festival Literasi Kabupaten Lembata, NTT Tahun 2024 telah dimulai sejak Jumat, 17 Mei 2024. Festival dibuka oleh Penjabat Bupati Lembata saat itu, Drs. Matheos Tan, MM. Acara pembukaan festival tersebut dimeriahkan dengan karnaval budaya empat puluhan Sekolah di Kabupaten Lembata diiringi drumband dari SMAN 2 Nubatukan, SMPK Santo Pius X Lewoleba dan SMPK Donbosco Lewoleba.
Rangkaian kegiatan dalam rangka Festival Literasi yang kini telah menjadi agenda tahunan itu berlanjut dengan pelaksanaan berbagai kegiatan perlombaan. Satu di antaranya adalah Lomba Mewarnai bagi para siswa/i TK/PAUD. Lomba Mewarnai merupakan yang pertama dari serangkaian lomba dan kegiatan lainnya hingga Oktober mendatang.
Ada yang menarik dari pelaksanaan lomba mewarnai kali ini. Apakah itu?
Yang paling menarik adalah soal antusiasme peserta lomba. Dari dua puluh lima sekolah yang sudah mendaftar, dua di antaranya datang jauh-jauh dari wilayah terpencil Kabupaten Lembata, Desa Dulir di Kecamatan Atadei dan Desa Wowong di Kecamatan Omesuri.
Demikian disampaikan Ketua Panitia Festival Literasi Kabupaten Lembata, NTT Tahun 2024 yang juga menjabat sebagai Plt. Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Frans Sabaleku, S. Sos, M.AKP usai memimpin pelaksanaan "Technical Meeting" di Aula Perpustakaan Prof Dr. Gorys Keraf, Kamis, (30/05/2024).
Frans Sabaleku, mewakili Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, A.P, M.Si menyampaikan hal itu sebagai apresiasi yang tinggi kepada segenap pihak yang telah mendukung pelaksanaan festival bergengsi ini.
"Terimakasih banyak ya Ibu-ibu Kepala Sekolah dan para guru TK/PAUD yang hari ini hadir dan siap mengikuti lomba ini. Kita semua pasti mau datang karena anak-anak kita sangat membutuhkan event seperti ini untuk mengekspresikan kemampuan seni mewarnai. Bahkan sketsa yang kita pakai nanti itu berupa gambar tradisi nenek moyang kita di Lembata", paparnya.
"Luar biasa sekali. Dari Dulir, TK Santo Konstantinus dan dari Wowong, TK Dekeq Nalaq juga hadir. Mau dibilang, dua-duanya ini sudah yang paling jauh", tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Lusia Leto Belalawe, Guru TK Dekeq Nalaq dan Marlina Wuwur, Kepala TK St. Konstantinus Dulir ketika diwawancarai media ini mengaku sangat antusias mengikuti lomba ini. Menurut keduanya, event ini merupakan kesempatan emas bagi anak-anak mereka berkreasi dan berinovasi. Keduanya bahkan mengaku baru pertama kali bisa berpartisipasi dalam event perlombaan tingkat kabupaten ini.
"Kami semangat mau ikut karena ini level kabupaten. Kami mau anak-anak kami tampil dan berkreasi di sini. Jujur, ini pertama buat kami. Kami bangga bisa dapat undangan juga", tutur Lusia polos.
Pantauan media ini, Technical Meeting Lomba Mewarnai Gambar Budaya untuk para siswa TK/PAUD berjalan lancar. Diskusi-diskusi dan perdebatan cukup alot terjadi di antara para peserta dan panitia. Hingga akhirnya mendapatkan keputusan-keputusan bersama untuk dilaksanakan pada hari lomba, Selasa, 04 Juni 2024 mendatang. Sukses selalu mewujudkan Lembata Sehat, Cerdas dan Sejahtera melalui penguatan budaya literasi. Salam Literasi! (DK)*