Indonesiasurya.com, TTS - Warga Soe Kabupaten TTS NTT digemparkan dengan kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG), pada Jumat, 03 Oktober 2025.
Tidak tangung-tangung, sebanyak 331 penerima MBG dilaporkan keracunan usai menyantap jatah Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah tegas, cepat dan tegas diambil, Eduard Buce Lioe, Bupati TTS, untuk membentuk posko terpadu Kejadian Luar Biasa (KLB) menampung dan menangani para korban yang keracunan MBG.
Sementara itu, Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, membenarkan bahwa jumlah korban keracunan kini mencapai angka fantastis: 331 orang.
"Alasannya kami melakukan pembukaan posko karena sudah sangat banyak korban keracunan yang mencapai 331 orang," jelas AKBP Dorizen, seperti dikutip dari Batas Timor.com.
Melihat skala bencana ini, Polres TTS ikut ambil bagian dengan membuka posko layanan medis di markas mereka.
Posko gabungan kini tersebar di empat lokasi utama di Kota Soe: RSUD SoE, Posko Polres TTS, SD GMIT SoE 2, dan Puskesmas Kota SoE.
Data terkini menunjukkan, dari total 331 korban, 273 orang telah diizinkan pulang.
Namun, 58 korban masih harus menjalani perawatan intensif, termasuk 15 orang di Posko Polres TTS.
Keracunan massal ini diduga berasal dari jatah MBG yang didistribusikan oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Kota SoE 1.
Polres TTS kini mulai fokus menyelidiki penyebab pasti insiden ini.
Korban yang sakit berasal dari 12 lokasi penerima MBG, mencakup Sekolah Dasar (SD), Taman Kanak-kanak (TK), PAUD, SMA, dan Posyandu.
Saat ini, upaya penanganan korban berjalan intensif, melibatkan tenaga medis dari Polres TTS, klinik, dan Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu, Polres TTS terus mendalami kasus ini untuk mengungkap mengapa program gizi yang bertujuan mulia justru berujung pada keracunan massal