Lewoleba, Indonesiasurya.com - Festival yang melibatkan tiga kabupaten yakni Lembata, Flores Timur dan Alor dan masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diselenggarakan tahun ini di kabupaten diakhiri dengan kekecewaan mendalam.
Baca juga ; https://indonesiasurya.com/mulai-besok-indonesia-di-pimpin-presiden-dan-wakil-presiden-baru
Saat penutupan festival panitia mengambil kursi yang masih digunakan oleh peserta dari Flores Timur yang standnya masih dipenuhi oleh pengunjung.
"Rombongan titik kumpul flotim sudah dari semalam nginap di kapal kami tidak bisa bertahan di tenda sebab tenda dan kursi diangkat padahal kami masih banyak melayani tamu' ujar Pace Flo salah satu peserta asal Flotim.
Lanjutnya Teman-teman sempat protes dan minta untuk jangan di ambil dulu tapi tetap tidak di gubris, padahal di sebelah kami ada bule dan tamu disparbud yang duduk memakai kursi yang sama tetapi mereka tidak ambil kursinya, malahan di sapa baik-baik hal itu yang membuat teman-teman merasakan ada perlakuan yang berbeda dan memicu sedikit keributan dari kami semalam.
"Kami betul-betul kecewa dengan kejadian ini apalagi saat itu ada pak Sekretaris dinas kami juga di tenda tetapi seolah-seolah tidak tahu.
vendor tarik dan ambil paksa semua kursi saat ekraf flotim masih penuh pengunjung
Pace Flo mengatakan kejadian tadi malam vendor bongkar paksa kursi dan tenda festival, sampe ambil kursi dari pengunjung yang sedang duduk buat pengunjung dan tamu pergi dan kejadian itu berlangungs di hadapan staf dinas pariwisata.tapi mereka yang di lokasi tidak punya power untuk hadapi vendor
Umum flotim Sikka dan beberapa kabupaten lain yang tergabung dalam. titik kumpul diusir vendor..padahal pengunjung masih banyak disana..ada kadis yang menyaksikan tapi diam Saja kasihan sekali kawan kawan UMKM titil kumpul