IndonesiaSurya.com , Lembata - Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme guru, SMAN 1 Nagawutung menyelenggarakan kegiatan In House Training (IHT) bertema “Deep Learning dan Coding (Kecerdasan Artificial) Bagi Guru”.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dilaksanakan di Aula Sekolah/Pusat Kegiatan Guru dan diikuti seluruh pendidik dan tenaga kependidikan SMAN 1 Nagawutung.
Acara pembukaan dihadiri oleh Pengawas Pembina SMA Kabupaten Lembata, Erni Johan, S.Pd, Kepala SMAN 1 Nagawutung, Patrisius Beyeng, S.Pd, serta narasumber dari Asosiasi Widyaprada BPMP Provinsi NTT, Wahid N. Aman, S.Pd, M.Hum.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting di awal Tahun Ajaran 2025/2026 untuk menyatukan visi sekolah dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.
Komitmen Meningkatkan Profesionalisme Guru
Dalam sambutannya, Erni Johan, S.Pd menyampaikan bahwa IHT ini merupakan salah satu langkah nyata dalam mempersiapkan guru agar mampu menguasai keterampilan abad ke-21, khususnya teknologi berbasis kecerdasan buatan.
“IHT bukan sekadar pelatihan rutin, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan penguasaan Deep Learning dan Coding, guru dapat menghadirkan pembelajaran yang kreatif, menarik, dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa pelatihan ini juga menjadi wadah bagi guru untuk berbagi pengalaman, membangun kolaborasi, dan memperkaya wawasan pedagogis.
“Kegiatan ini menjadi sarana kolaborasi antarguru dan berbagi praktik terbaik dalam pendidikan, sehingga pembelajaran di kelas semakin efektif dan menyenangkan bagi peserta didik,” tambahnya.
Arahan Kepala Sekolah: Menyatukan Persepsi Menuju Transformasi Pendidikan
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Nagawutung, Patrisius Beyeng, S.Pd, dalam arahannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta dan narasumber.
“Kami bersyukur dapat menyelenggarakan IHT ini di awal tahun pelajaran baru. Pelatihan ini menjadi bagian penting dari pendidikan berkelanjutan dan upaya pembaruan metode mengajar,” ungkapnya.
Beliau menambahkan bahwa selain fokus pada penguasaan materi Deep Learning dan Coding, pelatihan ini juga bertujuan memperkuat kompetensi emosional dan spiritual pendidik.
“Pendidikan tidak hanya menuntut kecakapan teknologi, tetapi juga integritas, empati, dan kesadaran reflektif. Oleh karena itu, kami menghadirkan materi tambahan terkait kecerdasan emosional dan spiritual sebagai pelengkap,” tegasnya.
Materi yang Relevan dan Narasumber Kompeten
Setelah sesi pembukaan, narasumber pertama, Wahid N. Aman, S.Pd, M.Hum, menyampaikan materi tentang konsep Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) serta pengenalan Coding dalam konteks pendidikan. Materi disajikan secara interaktif dengan melibatkan peserta dalam simulasi, diskusi, dan studi kasus.
Selama tiga hari pelatihan, peserta akan dibekali dengan:
• Konsep dasar dan penerapan Deep Learning dalam pembelajaran,
• Integrasi teknologi Coding dalam proses belajar mengajar,
• Penerapan kecerdasan buatan secara sederhana di kelas,
• Serta pendekatan pedagogis berbasis kecerdasan emosional dan spiritual, yang akan dibawakan oleh Sr. Marcelina Lidi, SSpS, S.Fil, Lic, Kepala SMAS Katolik Bhaktyarsa Maumere.
Antusiasme Peserta dan Harapan ke Depan
Pantauan di lapangan menunjukkan suasana pembelajaran yang penuh semangat, reflektif, dan menggembirakan. Para guru mengikuti sesi dengan antusias, mengajukan pertanyaan, dan berdiskusi mengenai implementasi teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.
Kepala sekolah berharap, setelah IHT ini, guru-guru mampu mengadopsi strategi pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dan membekali mereka dengan keterampilan masa depan.
“Harapan kami, setelah mengikuti IHT ini, guru SMAN 1 Nagawutung tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengimplementasikan teknologi dan pendekatan pembelajaran baru di kelas masing-masing,” tutup Patrisius Beyeng.
Kegiatan ini sekaligus menandai komitmen SMAN 1 Nagawutung untuk terus berinovasi dalam pendidikan serta membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang relevan dengan tantangan abad ke-21. (Hans/Humas SMANSA NAGA)