Ungkap Realita Sosial

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Praktisi Hukum dan Tokoh Muda Asal Lembata Apresiasi Polres Tangkap Pelaku Penyiraman Air Keras di Lewoleba

Polres Lembata harus mengungkap kasus ini karena modusnya tergolong baru. Langkah pengungkapan kasus ini penting sehingga menciptakan iklim belajar di Lewoleba dan Lembata

IndonesiaSurya
Selasa, 15 Oktober 2024 | 11:12:08 WIB
Praktisi hukum asal Lembata Petrus Bala Pattyona, SH, MH dan tokoh muda NTT Marianus Wilhelmus Lawe Wahang. Foto: Istimewa

Jakarta,Indonesia Surya.com — Praktisi hukum asal Lembata Petrus Bala Pattyona, SH, MH angkat bicara terkait peristiwa penyiraman air keras terhadap Meysa Witak (13), pelajar kelas VIII E SMP Negeri I Nubatukan, Lewoleba, kota Kabupaten Lembata, NTT, Senin (14/10) pagi. 

Baca juga ; https://indonesiasurya.com/carles-arif-alias-koko-ci-pelaku-penyiraman-air-keras-ke-siswi-smp-di-lembata-di-tangkap-polisi

https://indonesiasurya.com/tidak-terima-cintanya-diabaikan-supir-truk-siram-siswa-13-tahun-di-lembata-dengan-soda-api

Meysa disiram air keras oleh pelaku berinisial CA saat korban dalam perjalanan bersama teman-temannya menuju sekolah. Akibatnya, siswi malang tersebut tidak dapat membuka matanya, darah mengalir dari mata sebelah kiri serta mulut. Korban kemudian dilarikan warga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba untuk mendapat pertolongan, Sedangkan, pelaku sempat melarikan diri.

“Saya mengutuk keras perbuatan CA yang tega menyiram air keras ke anak Meysa Witak yang masih di bawah umur. Saya juga salut  dan bangga kepada Kapolres Lembata AKBP I Gede Eka Putra Astawa dan jajaran Satreskrim yang cepat mengungkap kasus ini dan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Lembata,” ujar Bala Pattyona melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/10). 

Pattyona juga meminta pihak Polres Lembata memproses kasus ini secara transparan dan cepat kemudian menjerat serta menghukum pelaku dengan pasal berlapis. Pelaku, ujarnya, jangan hanya dikenakan Pasal 355 KUHP yang ancaman pidananya 15 tahun. 

“Pelaku juga harus dikenakan pasal-pasal lain dalam Undang-Undang Perlindungan Anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak,” kata Pattyona.  

https://indonesiasurya.com/umbu-wulang-ketua-walhi-ntt-terkait-rencana-proyek-pltp-atadei-pln-cenderung-kejar-tayang-dan-abaikan-aspirasi-masyarakat

Praktisi hukum nasional kelahiran Kampung Kluang, Desa Belabaja (Boto), Lembata, juga meminta agar semua barang bukti disita. Tidak hanya motor dan semua alat seperti kerudung penutup kepala saat pelaku menjalankan perbuatan keji. Termasuk mobil dump truck EB 8393 F yang digunakan pelaku untuk menghilangkan barang bukti saat menguburkan di quari dekat  jembatan Lamahora.

“Pelaku juga harus diminta pertanggungjawaban perawatan medis dan semua tindakan medis terhadap Meysa di rumah sakit termasuk cacat permanennya harus ditanggung seperti rasa rendah diri, malu dengan keadaannya sekarang,” kata Pattyona.

Keluarga korban juga diminta segera melakukan tuntutan ganti rugi, baik lewat mediasi atau gugatan di pengadilan untuk menyita seluruh harta bendanya demi pemulihan korban. 

“Penyidik juga bisa mengungkap lebih transparan  tentang motif pelaku yang disebut punya perasaan terhadap korban karena bisa saja sudah melakukan suatu perbuatan kekerasan atau pelecehan kepada korban. Dalam proses peradilan kejaksaan harus melakukan tuntutan maksimal yang seberat-beratnya,” ujar Pattyna.

Sedangkan tokoh muda NTT asal Lembata Marianus Wilhelmus Lawe Wahang juga mengapresiasi gerak cepat Polres Lembata bersama jajarannya menangkap pelaku dalam waktu singkat. Pelaku, ujarnya, harus segera diperiksa intensif untuk memastikan motif di balik aksi keji tersebut. 

Baca juga ; https://indonesiasurya.com/marsianus-jawa-minta-para-guru-beri-perhatian-lebih-pada-siswa-dari-keluarga-kurang-mampu

“Saya menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Lembata Pak AKBP Gede Astawa dan jajarannya yang langsung menangkap pasca insiden keji itu. Saya juga meminta aparat Polres mendalami motif balik penyiraman dan menghukum pelaku sesuai perbuatannya,” ujar Marianus melalui keterangan tertulis dari Thailand, Selasa (15/10). 

Menurut Marianus, tindakan pelaku juga berpotensi menimbulkan ketakutan baru di tengah masyarakat Lembata khususnya Lewoleba yang selama ini dikenal sangat aman. Pihak Polres, ujar chief engineer (kepala kamar mesin) kelahiran Lamawolo, Ile Ape, juga perlu mendalami motif di balik tindakan tak berperikemanusiaan itu. 

Misalnya, apakah tindakan itu dilakukan pelaku seorang diri atau melibatkan orang lain. Selain itu, aparat kepolisian harus mendalami apakah ada unsur kesengajaan yang direncanakan. 

“Polres Lembata harus mengungkap kasus ini karena modusnya tergolong baru. Langkah pengungkapan kasus ini penting sehingga menciptakan iklim belajar di Lewoleba dan Lembata umumnya tetap nyaman dari perilaku orang yang berniat jahat mencelakakan siswa,” kata Marianus. (*)


Bagikan

KOMENTAR (0)

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *

Berita Terkini

Lecehkan anak di bawah umur, 13 terdakwa diputus bersalah oleh pengadilan negeri Larantuka - NTT

Hakim akhirnya memutuskan hukuman penjara terhadap 13 terdakwa dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur

| Senin, 16 Desember 2024
KUHAP tidak memberi kewenangan kepada Jaksa sebagai Penyidik

Penulis, Ahmad Buni.,S.H Advokat Peradi, tinggal di Kupang

| Sabtu, 14 Desember 2024
Julie Laiskodat kembali Bantu Mesin Ketinting dan Cool box untuk Nelayan di Flores Timur

Julie Sutrisno Laiskodat diharapkan tetap memberikan perhatian dan bantuan untuk masyarakat nelayan di Flores Timur.

| Kamis, 12 Desember 2024
Indeks Berita

Poling

Silakan memberi tanggapan anda ! Siapa calon bupati dan calon wakil bupati yang kalian anggap layak pimpin lembata 2024-2029?

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2024 Indonesia Surya
Allright Reserved
CONTACT US Lembata
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281334640390
INDONESIA SURYA
Viewers Now: 30