Indonesiasurya.com || Lewoleba - Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, melakukan monitoring lanjutan terhadap pembangunan gedung sekolah penerima Dana Revitalisasi Satuan Pendidikan APBN Tahun Anggaran 2025.
Kunjungan tersebut mencakup SMPS Anugerah Kasih dan SMPS St. Gregorius di Kota Lewoleba, serta SDN Buriwutun di Kecamatan Buyasuri, Senin (1/12).
Monitoring ini dilakukan untuk memastikan seluruh pekerjaan konstruksi berjalan sesuai ketentuan dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan tersebut, Wabup Nasir didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Inspektur Kabupaten, serta tim teknis dari Dinas PUPR dan Camat Nubatukan.
Pemeriksaan lapangan dilakukan dengan fokus pada kesesuaian progres fisik terhadap Rencana Anggaran dan Program (RAP), kualitas material, serta standar keselamatan bangunan.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa pengawasan dilakukan secara berlapis untuk menjamin akuntabilitas penggunaan dana revitalisasi yang bersumber dari APBN.
Pada peninjauan di SMPS Anugerah Kasih, Wabup Nasir menemukan beberapa aspek pekerjaan yang perlu disempurnakan. Catatan tersebut meliputi plamiran pada bagian segitiga di atas bangunan, plamiran plafon sebelum proses finishing, serta penyesuaian pemasangan keramik dinding agar sesuai dengan RAP.
Kendati demikian, Wabup Nasir menilai progres pembangunan secara keseluruhan cukup baik. Ia juga mengapresiasi penggunaan kayu jati yang telah memenuhi standar serta instalasi listrik yang dinilai sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kepala SMPS Anugerah Kasih, Dominikus Dalu Kumanireng, menyatakan pihaknya menerima seluruh masukan yang diberikan dan akan segera melakukan perbaikan. Targetnya, sebelum 15 Desember 2025 pekerjaan sudah tuntas.
Ia menjelaskan bahwa dana revitalisasi yang diterima sekolahnya sebesar Rp2,358 miliar merupakan alokasi terbesar untuk tingkat SD–SMP di Kabupaten Lembata pada tahun anggaran 2025.
Dana tersebut digunakan untuk pembangunan sembilan ruang, termasuk empat ruang kelas baru, kantor, laboratorium komputer, perpustakaan, toilet, dan UKS.
Proyek ini dalam rencana awal pelaksanaan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2025 dengan masa pelaksanaan 140 hari kalender, terhitung dimulai pada 14 Agustus 2025.
Sebagai bentuk apresiasi, Domi Kumanireng menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah atas dukungan yang diberikan.
Ia menyampaikan penghargaan kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Pendidikan, Bupati Lembata, Wakil Bupati Lembata, serta Kepala Dinas Pendidikan.
Menurutnya, bantuan revitalisasi ini menjadi dukungan penting bagi sekolah swasta di Lembata dalam meningkatkan kualitas sarana pendidikan.
Setelah melakukan peninjauan di SMPS Anugerah Kasih, rombongan Wabup Nasir melanjutkan monitoring ke SMPS St. Gregorius dan SDN Buriwutun.
Pemeriksaan terhadap dua lokasi ini, dilakukan dengan pendekatan yang sama guna memastikan bahwa pembangunan tetap berada dalam koridor ketentuan yang berlaku.
Pemerintah Kabupaten Lembata menegaskan bahwa seluruh temuan lapangan akan ditindaklanjuti melalui rekomendasi teknis untuk memastikan proyek revitalisasi pendidikan dapat diselesaikan tepat waktu dan memenuhi standar konstruksi yang telah ditetapkan. (prokompimkablembata)